Selasa, 05 April 2016

Harapan tak sama dengan cita-cita

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
ü  Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
ü  Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Namun terkadang tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa,  harapan adalah sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Sedangkan cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya. Perbedaannya ada pada kadarnya. Namun antara harapan dan cita-cita pasti terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.


Sumber:
https://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/bab-9-manusia-dan-harapan/


Mengapa anda gelisah

Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda.
Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.
Kegelisahan merupakan rasa kekhawatiran yang ada dalam diri manusia, rasa ini disebabkan karena kurang tentramnya jiwa seseorang tersebut, atau rasa tidak tenang (tidak sabar) yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul. Pada hakekatnya sebab-sebab orang gelisah disebabkan karena rasa takut pada hak-haknya. Namun terlepas dari itu usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah perlu. Yaitu dengan dimulai dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan tidak terbawa pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang dapat kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.

Namun, apabila  kita  kaji,  sebab-sebab  orang  gelisah  adalah  karena  pada  hakekatnya   orang takut  kehilangan  hak-haknya.  Hal itu adalah  akibat dari suatu ancaman,  baik ancaman  dari luar  maupun  dari  dalam.
Berikut beberapa penyebab kegelisahan seseorang:
ü  Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
ü  Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
ü  Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
ü  Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

Selain itu, kegelisahan yang paling sering terjadi pada manusia adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya. Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan terasing.
Kesimpulannya adalah, penyebab kegelisahan adalah manusianya itu sendiri. Sumber kegelisahan itu bukan dari  luar diri, tetapi dari dalam diri. Mengatasi  kegelisahan  ini pertama-tama  harus  mulai  dari diri  kita sendiri,  yaitu  kita harus  bersikap  tenang.  Dengan  sikap  tenang  kita  dapat  berpikir  tenang,  sehingga   segala kesulitan  dapat  kita atasi.

Sumber:

Pengabdian adalah tanggung jawab



Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan dari kesadaran dan kewajibannya. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.
Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Sedangkan Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan atau tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
Kesimpulannya adalah manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Keduanya salaing keterhubungan dan keterkaitan. Pengabdian tanpa rasa tanggung jawab adalah kesalahan. Begitupun tanggung jawab tanpa pengabdian.

Sumber:

http://ikhwan-accoustic.blogspot.co.id/2010/06/tanggung-jawab-dan-pengabdian.html

Pandangan Hidup Adalah Pegangan

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Secara umum Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
            Setiap umat manusia pasti punya pandangan hidup. dari kecil di ajarkan apa yang terbaik buat masa depan kita sehingga bisa menjadi orang sukses dimasa dewasa nanti. setiap manusi memang mempunyai pandangan hidup masing-masing. apa yang ia mau itu adalah ciri sebagai pandangan hidup dia yang dilakukan. Jika seseorang tidak mempunyai pandangan hidup. ia akan terjerumus dalam kemalasan dan tidak akan pernah maju dalam melakukan apapun. dalam mengerjakan sesuatu yang harus kita lakukan adalah usaha terlebih dahulu. dari usaha itu lah akan bangkit menjadi besar dan besar. sehingga apa yang ingin kita mau atau kita cita-citakan tercapai dengan apa yang kita lakukan.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
ü  Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
ü  Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
ü  Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pada dasarnya meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup.Selalu berfikir positif akan membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada pribadi yang tangguh,pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita tinggal,tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan tempat kita tinggal.
Kesimpulannya adalah, Setiap umat manusia pasti punya pandangan hidup. meskipun pandangan hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan dalam berpandangan tentang hidup. Jika seseorang tidak mempunyai pandangan hidup. Ia akan terjerumus dalam kemalasan dan tidak akan pernah maju dalam melakukan apapun. sehingga apa yang ingin kita mau atau kita cita-citakan tercapai dengan apa yang kita lakukan.
Sumber:


Derita yang kita rasa itu berasal dari kita sendiri



MANUSIA merupakan makhluk yang paling istimewa dibandingkan yang lainnya. Sang Pencipta alam semesta begitu memuliakan makhluk yang hanya terbuat dari tanah ini. Ketika penciptaannya, seluruh makhluk harus bersujud kepada seorang manusia. Setiap manusia dilahirkan dan dibekali dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Namun, perlu diketahui manusia juga pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin.
Manusia tidak bisa menghindari penderitaan. Karena kebanykan penderitan itu datang dan diciptakan oleh manusinya itu sendiri. Karena sifat dasar manusia yang tidak pernah berkecukupan. Selalu punya keinginan yang tak terbatas dan akan terus berkeinginan meskipun sadar bahwa kemampuannya terbatas. Karena manusia adalah makhluk yang berkehendak.
     
Arthur Schopenhauer, setuju bahwa manusia adalah kehendak, namun kehendak itu sia-sia dan akan berujuang pada penderitaan. Dimana manusia berkehendak akan sesuatu, ingin sesuatu baik itu ide, pendapt, barang, bantuan jasa, rasa kasih, dan sebagainya maka ia akan berusaha untuk mendapatkannya. Tak perduli apapun yang menjadi penghalang, ia akan terus berusaha mendapatkannya. Tidak selesai pada menderita karena berusaha, manusia kembali lanjut dituntut untuk berkeinginan lagi, dan berusaha lagi, menderita lagi. Dengan kata lain manusia berkehendak untuk menderita.

Sebenarnya, apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
ü  Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
ü  Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Namun kebanyakan kerusakan itu terjadi akibat ulahnya sendiri. Masih ada bahkan banyak kerusakan di muka bumi ini akibat ulah manusia. Manusia memiliki sikap yang rakus dan acuh tak acuh kepada makhluk lainnya. Sehingga, ia tidak memperdulikan keseimbangan alam ini.
Mari, kita sama-sama ubah perilaku buruk kita dengan senantiasa melakukan hal-hal yang baik. Jangan selalu mengikuti hawa nafsu yang cenderung menginginkan suatu hal di luar kendali, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Kuasai dan kendalikan hawa nafsu dengan sebaik mungkin. Jadilah khalifah yang bermanfaat bagi makhluk lainnya. Buat Sang Pencipta bangga karena telah menciptakan makhluk yang dapat menjadi juara di muka bumi.


Sumber:

http://www.kompasiana.com/sucinurhidayati/manusia-adalah-derita_5529ffa06ea834d738552d22

Keindahan Alam dan Manusia



Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tank yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Sebagai salah satu contohnya adalah Alam, sebagi objek keindahan yang nyata, dan dapat dilihat oleh indera penglihatan. Alam diciptakan dengan segala keindahan yang lengkap dan sempurna. Dengan tatanan sempurna yang diletakkan secara indah oleh Tuhan, manusia haruslah menjaganya. Karena, manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini. Tanpa keindahan, manusia tidak akan memiliki daya tarik apapun.
Sebagai salah satu Negara yang memiliki berjuta keindahan di dalamnya, Indonesia adalah sumber inspirasi bagi semua orang yang mampu meresapinya. Kekayaan alamnya di satu sisi telah menarik beberapa bangsa Eropa hingga Asia untuk menguasai ribuan kepulauan di negeri ini. Indonesia punya keindahan alam yang luar biasa. Dianugerahi lanskap yang seakan tak pernah habis. Dari ujung barat hingga timur, deretan gunung, lembah, laut, danau, hingga taman nasional menunggu untuk dijelajah. Keindahan alam Indonesia menawarkan panorama yang indah dari Sabang sampai Merauke.
Jadi kesimpulannya adalah, Keindahan adalah kebutuhan setiap makhluk hidup. Terutama alam sebagai tempat dimana kehidupan itu berlangsung. Dan dengan keindahan itu manusia dapat hidup dengan nyaman dan tentram. Karena keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.

Sumber:

Kasarnya Seorang Anak adalah Cerminan Orangtua?




Seorang anak bisa saja memang diciptakan Tuhan sebagai anak yang bandel.  Apa pun yang dilakukan untuk mengubah sifat anak yang nakal tersebut tidak akan banyak membuahkan hasil.  Anak yang memang dilahirkan sebagai anak nakal akan merasa senang jika berbuat nakal dan merasa tidak nyaman ketika tidak melakukan hal-hal yang dianggap orang-orang di sekitarnya sebagai perbuatan yang tidak baik.  Anak yang nakal bisa berubah dengan sendirinya dengan hidayah atau petunjuk dari Tuhan.

Namun sejatinya tetap lingkungan sekitar lah yang menjadikan seorang anak nakal. Pengaruh Keluarga adalah faktor penting pembentuk karakter seorang anak. Keluarga yang memiliki anggota yang memiliki sikap dan perilaku yang buruk bisa menularkan pengaruh buruknya kepada anak. Anak yang terbiasa melihat hal-hal negatif bisa menganggap bahwa hal yang negatif tersebut boleh dilakukannya kepada semua orang.  Akibatnya anak bisa melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat di lingkungannya.  Yang lebih parah lagi jika sang anak sampai meniru perbuatan bejad keluarganya yang bertentangan dengan hukum dan juga ajaran agamanya.

Dan faktor penting lainnya yang tidak kalah penting adalah, Cinta dan Kasih sayang. Anak yang merasa kurang diperhatikan oleh orangtua atau anggota keluarganya bisa melakukan hal-hal yang tidak semestinya dengan harapan agar mendapatkan perhatian sesuai dengan yang dikehendakinya.  Setelah perhatian yang diinginkan diraih maka tindak kenakalan anak seperti ini bisa hilang dengan sendirinya.  Oleh sebab itu sejak dini hindari kurang memberi kasih sayang kepada anak kandung sendiri.  Selain anak kita sendiri kita pun hendaknya memberikan perhatian dan kasih sayang kita kepada anak-anak yang kurang kasih sayang dari keluarganya agar tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak baik yang bersifat negatif.

Maka dari itu, penting adanya pendidikan dasar bagi orang tua dalam mendidik anak. Dengan kasih sayang dan cinta ynag penuh kesabaran dan ketekunan dalam memahami karakter setiap anak yang dibangun.

Dalam sebuah keluarga, rasa cinta dan kasih sayang merupakan hal yang sangat besar pengaruhnya. Pengaruh dari segi kehidupan berkeluarga bahkan dari segi kehidupan masing-masing anggota keluarga. Peran masing-masing anggota keluarga dalam memberikan cinta kepada sesamanya sangatlah besar. Tidak peduli dari mana datangnya, cinta dalam keluarga itu kuat. Dapat memberikan perubahan, kebahagiaan, dan bahkan kehidupan yang sempurna bagi suatu keluarga yang mendasaran cinta dan kasih sayang dalam fondasi keluarga mereka.

Jadi bukanlah anak yang mirip orangtuanya, melainkan kesalahan orang tua dalam mendidik anak, dan bertindak didalam keluarga. Karena orangtua adalah suri tauladan seorang anak dalam menjalankan hidupnya.

Sumber: